Senin, 30 Desember 2013

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi Sahabat g+ dan salam Ukhuwah



Disebutkan dalam satu riwayat bahwa pada suatu hari Nabi SAW menemui para shahabat, lalu bertanya :

“Bagaimana keadaan kalian ketika memasuki pagi hari ?” Mereka menjawab : “Kami berada dalam keadaan beriman kepada Allah.” Beliau SAW bertanya : “Apakah tanda-tanda keimana kalian ?” Mereka menjawab :
1. “Kami bersabar terhadap musibah,
2. bersyukur atas nikmat kelapangan,
3. dan menerima semua ketetapan Allah.”
Beliau SAW bersabda : “Kalau begitu, kalian benar-benar orang mukmin, demi Tuhan pemilik Ka’bah.”

Pengertian yang senada diungkapkan oleh seorang ahli ma’rifat :
1. Sabar dengan tidak mengeluhkan apa pun yang dialami, seperti kesabaran manusia pada umumnya ; ini adalah sabar tingkat tabi’in.
2. Sabar dengan menerima segala ketetapan Allah, seperti kesabaran orang yang tidak mempedulikan masalah duniawi ; ini adalah sabar tingkatan orang-orang zuhud.
3. Sabar dalam pengertian menghadapi semua musibah dengan senang hati karena semuanya itu dari Allah belaka, seperti kesabaran orang-orang yang benar dalam imannya ; ini adalah sabar tingkatan para shidiqqin.

Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda :
“Sembahlah Allah dengan senang hati. Jika kamu tidak mampu, maka hal yang terbaik bagimu adalah bersikap sabar menghadapi nasib yang tidak kamu sukai.