Rabu, 16 April 2014
Jiwa yang tenteram adalah jiwa yang banyak mengingati Allah
Bismillahirrahmanirrahim ..
Jiwa yang tenteram adalah jiwa yang
banyak mengingati Allah tidak kira di
mana juga. Hati yang hidup
merupakan hati yang banyak
mengingati Allah manakala hati yang
mati adalah hati yang payah dan
sukar untuk mengingati Allah malah
banyak mengingati tentang hal
keduniaan semata-mata.
Sabda Nabi, "Mahukah aku beritahu
kamu tentang amal yang paling
bersih di sisi Tuhanmu dan paling
tinggi mengangkat darjatmu, dan
lebih baik bagimu dari berperang
melawan musuh, kamu memenggal
leher mereka dan mereka pun
memenggal leher kamu?" Para
Sahabat menjawab, "Khabarkan
kepada kami." Rasulullah S.A.W. pun
bersabda, "Zikir (ingat) kepada
Allah". (HR Hadis At-Tirmizi dan Ibnu
Majah)
Firman Allah, "Maka apabila kamu
telah menyelesaikan solatmu,
ingatlah Allah di masa berdiri, di
masa duduk dan di masa
berbaring." (An-Nisa' 103)
Firman Allah, "Hai orang-orang yang
beriman, berzikirlah dengan
menyebut nama Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan
bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi
dan petang." (Al-Ahzab 41-42)...
Selasa, 15 April 2014
Belajarlah memahami kehidup
Bila kita cermati sekecil apapun potongan kejadian
dalam hidup yang kita alami, tentu selalu punya alasan, karena semua merupakan
kehendak-Nya, Dia ingin kita mempelajari hikmah dari kejadian tersebut, namun
terkadang pikiran tidak mau menerima bahkan pikiranpun berterbangan
kesana-kemari menari-nari mencari pembenaran untuk meyakinkan apa yang
sebenarnya telah terjadi, mengeluh terlontar ungkapan kufur sebagai bentuk
protes pada kehendak-Nya, kenapa begini dan bukan begitu, yang membuat kita
jadi kurang bersyukur. Bahagia,sedih,gembira,menangis adalah potongan
hidup yang harus ada pada setiap manusia,jika kita merasa tidak memiliki salah
satunya berarti belum lengkaplah kehidupan kita. Hidup tetap akan berjalan
meski kita enggan melaluinya, akan selalu berputar meski kita berhenti atau
mencoba menghentikannya. Karena sesungguhnya bukan kita yang mengatur kehidupan
ini, bukan kita yang menentukan, begitu banyak yang harus kita pelajari dari
hidup ini agar kita bisa keluar dengan hati yang bahagia dan tenang atas setiap
polemik dan kesulitan yang setiap saat akan datang menghampiri... Belajarlah
memahami hidup dengan hati yang penuh ketulusan,kesucian dan ketundukan
pada-Nya
pada awalnya setiap perjalanan cinta
selalu diawali dengan rasa menyenangkan, rangkaian cerita dan kenangan manis
membuat hati berbung-bunga, rayuan terurai dengan begitu indahnya dibarengi
dengan tingkah yang mesra. Membuat jantung tak berhenti berdegup kencang dan
hati pun dipenuhi dengan rasa dan keinginan. Lamunan dan khayalan tentang
keindahan saat bersama selalu membayang di pelupuk mata, di mana dan kapanpun
tak pernah bisa lepas dan hilang. Sampai kemudian bertemu dengan perbedaan,
gelisah dan ragu pun kemudian timbul apalagi bila komunikasi semakin berkurang
dan kata-kata manis penuh godaan sudah jarang terdengar. Tidak ada lagi
perhatian yang selama ini diberikan, jangankan kata rayuan, untuk bicara pun
terkadang sepertinya enggan. Itulah Cinta butuh waktu untuk tumbuh dan
berkembang, mungkin membuat hati terluka, namun membuat cinta lebih dewasa.
Bersabarlah dan jangan memaksa, jadilah pribadi yang selalu memaafkan…
Sabtu, 05 April 2014
Sabar
Sabar adalah kata yang tak
asing lagi didengar oleh telinga kita. Sabar berarti menahan diri.
Sebagai
seorang muslim kita diwajibkan bersabar atas tiga hal.
Pertama, sabar dalam
menaati Allah
Kedua, sabar dari hal-hal menggoda yang dilarang oleh Allah
Ketiga, sabar dalam menghadapi
takdir Allah yang menyakitkan.
Allah SWT dalam firman-firman-Nya banyak
menyebutkan kata sabar, agar kita sebagai makhluk-Nya yang lemah tidak mudah
berputus asa jika menghadapi masalah atau ujian.
Karena masalah atau ujian yang Allah berikan adalah cara Allah untuk
mengikatkan derajat keimanan dan ketaqwaan kita pada-Nya. Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami akan benar-benar menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu.” (QS. Muhammad: 31)
Dalam ayat di atas Allah
telah menyiratkan bahwa Dia telah memberikan suatu ketetapan hidup bagi
hamba-hambaNya berupa ujian. Dan Allah akan melihat dan menilai bagaimana
hamba-hambaNya dapat menghadapi ujian itu dengan kesabaran, keikhlasan dan
sikap tawakal, setelah ia berikhtiar dalam menghadapi ujian tersebut.
Maka bagi
mereka yang dapat bersabar dan
ikhlas menjalani ketetapan Allah itu, Allah akan membalas dengan kenikmatan
yang dapat dinikmati, mungkin berupa kesenangan di dunia maupun di akhirat
nanti. Itulah kabar gembira yang dimaksud dalam firmanNya.
Allah SWT berfirman: “Dan
sungguh akan kami beri cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155)
Berita gembira bagi mereka
yang sabar dalam menghadapi cobaan yang Allah tetapkan atas diri mereka. Mereka
yang menyemai sabar dalam hatinya. Mereka yang senantiasa ikhlas atas apa yang
mereka jalani dalam hidup ini. Walau terkadang apa yang mereka jalani dan
hadapi tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan jauh dari dugaan. Dari
itu mereka selalu bertawakal, berserah diri kepada Allah atas apa yang telah
Allah tetapkan bagi mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)