Sabar adalah kata yang tak
asing lagi didengar oleh telinga kita. Sabar berarti menahan diri.
Sebagai
seorang muslim kita diwajibkan bersabar atas tiga hal.
Pertama, sabar dalam
menaati Allah
Kedua, sabar dari hal-hal menggoda yang dilarang oleh Allah
Ketiga, sabar dalam menghadapi
takdir Allah yang menyakitkan.
Allah SWT dalam firman-firman-Nya banyak
menyebutkan kata sabar, agar kita sebagai makhluk-Nya yang lemah tidak mudah
berputus asa jika menghadapi masalah atau ujian.
Karena masalah atau ujian yang Allah berikan adalah cara Allah untuk
mengikatkan derajat keimanan dan ketaqwaan kita pada-Nya. Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami akan benar-benar menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu.” (QS. Muhammad: 31)
Dalam ayat di atas Allah
telah menyiratkan bahwa Dia telah memberikan suatu ketetapan hidup bagi
hamba-hambaNya berupa ujian. Dan Allah akan melihat dan menilai bagaimana
hamba-hambaNya dapat menghadapi ujian itu dengan kesabaran, keikhlasan dan
sikap tawakal, setelah ia berikhtiar dalam menghadapi ujian tersebut.
Maka bagi
mereka yang dapat bersabar dan
ikhlas menjalani ketetapan Allah itu, Allah akan membalas dengan kenikmatan
yang dapat dinikmati, mungkin berupa kesenangan di dunia maupun di akhirat
nanti. Itulah kabar gembira yang dimaksud dalam firmanNya.
Allah SWT berfirman: “Dan
sungguh akan kami beri cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155)
Berita gembira bagi mereka
yang sabar dalam menghadapi cobaan yang Allah tetapkan atas diri mereka. Mereka
yang menyemai sabar dalam hatinya. Mereka yang senantiasa ikhlas atas apa yang
mereka jalani dalam hidup ini. Walau terkadang apa yang mereka jalani dan
hadapi tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan jauh dari dugaan. Dari
itu mereka selalu bertawakal, berserah diri kepada Allah atas apa yang telah
Allah tetapkan bagi mereka.