Rabu, 20 November 2013

NASEHAT SANG IBU UNTUK PUTRINYA



Wahai putriku, sebentar lagi engkau tidak akan lagi menghirup udara yang selama ini engkau hidup bersamanya. Sebentar lagi engkau akan keluar dari sangkarmu yang selama ini engkau tumbuh besar. Jika seandainya wahai putriku, seorang wanita tidak membutuhkan pria karena kekayaan yang dimiliki ayahnya dan sebab begitu cintanya mereka kepadanya niscaya engkaulah wanita yang tidak membutuhkan pria tersebut. Akan tetapi wahai putriku, wanita telah di takdirkan untuk laki-laki sebagaimana laki-laki telah di takdirkan untuk wanita. Putriku, engkau akan meninggalkan rumah yang telah membesarkanmu selama ini menuju sebuah tempat yang engkau tak pernah mengenalnya sama sekali. Dan hidup bersama orang yang belum terbiasa engkau dengannya, maka jadilah engkau dikerajaannya sebagai pelayan, jadilah engkau dikerajaan kecilnya sebagai dayang niscaya ia akan menjadi budak bagimu. Ambil lah dari ibu dan hafalkan sepuluh perkara, mudah-mudahan hal itu bisa menjadi bekal bagimu dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Pertama dan kedua, hendaklah engkau bergaul dengannya selalu bertemankan qana’ah dan ridho serta mendengarkan dan mematuhi ucapannya. Ketiga dan yang keempat, selalu-lah engkau menjaga tempat-tempat yang biasa ia pandang oleh matanya atau yang terbiasa dicium oleh hidungnya, jangan sampai matanya jatuh ke tempat yang kotor dan jangan sampai penciumannya mencium kecuali sesuatu yang harum. Ketahuilah wahai anakku, sesungguhnya celak sebaik-baik perhiasan dan air sebaik-baik pembersih. Kelima dan yang keenam, menjaga waktu makan dan tidurnya, karena lapar mendatangkan emosi dan kurang tidur membuat pikiran tidak stabil. Ketujuh dan kedelapan, menjaga harta dan keluarganya, inti dari menjaga harta dengan berhemat dan inti dari menjaga keluarga pintar mengasuh dan pandai mendidik. Adapun kesembilan dan yang kesepuluh, maka janganlah melanggar perintahnya dan jangan sekali-kali menebarkan rahasianya, karena jika engkau melanggar perintahnya berarti engaku telah mengeruhkan pikirannya dan kalau engkau tebar rahasianya maka engkau tidak akan selamat dari makar dan tipu muslihatnya. Kemudian, jangan sekali-kali engkau menampakkan wajah ceria tatkala ia berduka atau engkau menampakkan wajah duka tatkala ia berbahagia.
Nasihat kedua...

Wahai putriku, engkau akan mengarungi sebuah kehidupan baru yang tidak ada tempat untuk ayah dan ibumu serta saudara-saudaramu. Engkau akan bergaul dengan seorang laki-laki yang ia tidak menginginkan engkau bergaul kecuali dengannya, sekalipun mereka dari darah dan dagingmu. Maka jadilah engkau baginya seorang istri sekaligus sebagai seorang ibu. Biarkan ia merasa bahwa engkau adalah segala-galanya dalam kehidupannya. Ingatlah selalu, bahwa setiap laki-laki siapapun ia adalah bayi besar. Akan diam dan tertawa kembali dengan sedikit ucapan manis darimu. Jangan sekali-kali engkau merasa bahwa perkawinanmu dengannya menjadi penghalang antaramu dan keluarga, karena perasaan ini juga ia rasakan.

Sebagaimana juga ia telah meninggalkan rumah orang tua dan kerabatnya hanya karenamu, akan tetapi wahai anakku, perbedaanmu dengannya perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Seorang perempuan, seorang wanita selalu merindukan keluarganya, seorang wanita selalu terkenang dengan kampung halamannya dimana ia tumbuh besar, akan tetapi engkau haruslah membiasakan diri dengan kehidupan barumu, haruslah engkau bisa beradaptasi dengannya yang sekarang ia telah menjadi suamimu, pemimpin keluarga dan cikal ayah dari anak-anakmu. Inilah duniamu wahai putriku dan inilah masa depanmu. Inilah rumah tangga yang akan kalian bangun, sedangkan kedua orang tuamu, maka mereka akan berlalu. Ibu, wahai sayangku, tidak akan meminta kepadamu agar engkau melupakan ibu, ayah dan saudara-saudaramu. Bagaimana tidak, karena mereka tidak akan pernah bisa melupakanmu selama-lamanya. Bagaimana mungkin seorang ibu melupakan belahan hatinya, akan tetapi yang ibu pinta kepadamu, agar engkau bisa mencintai suamimu dan hidup bersamanya dan engkau berbahagia dengan kehidupanmu bersamanya.’
-------------------------------------------------------------------
Nasihat seorang ibu yang bernama'umamah binti harits
ketika putrinya hendak dipinang oleh seorang pria".......